Hari Guru 2018, Ini Pesan 5 Guru Berprestasi Wajo Kepada Generasi Milenial, Patut Disimak!
Laporan Wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan
TRIBUNWAJO.COM, WAJO - Di tengah arus
informasi dan teknologi yang kian gencar, guru diharapkan mampu beradaptasi dan
mengikuti perkembangan zaman. Olehnya, setiap guru mesti berinovasi dan terus
memperbarui pengetahuannya.
Demikianlah pesan Dalasari
(38), seorang guru asal Kabupaten Wajo
yang memenangkan Sayembara Penulisan Bahan Bacaan Literasi 2018 yang diadakan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Bagi guru Bahasa Inggris
di SMP Muhammadiyah Belawa tersebut, menguasa literasi adalah keniscayaan yang
mesti dilakukan oleh kaum milenial.
"Tanpa menguasai
literasi, mustahil mereka bisa kuat bertahan menghadapi abad 21. Menguasai 6
literasi, harus dimulai dengan literasi baca tulis," katanya, Minggu
(25/11/2018) kemarin.
Selain kaum milenial,
tenaga pendidik juga mesti menguasa literasi. Sebab, mereka tidak hanya
mengajarkan mata pelajaran, melainkan merawat ilmu pengetahuan.
"Jika pengetahuan
hanya dilisankan, besok atau lusa akan hilang krn pendengarnya meninggal dunia
atau hilang ingatan. Sama halnya jika sejarahwan merawat sejarag dengan cara
menuliskannya," katanya.
Juara terbaik 1 lomba
Jurnalistik Pendidikan Keluarga 2018 yang diadakan oleh Kemendikbud RI, Abidin
Raukas (49) juga menekankan pentingnya literasi bagi kehidupan. Bukan cuma
untuk generasi milenial, melainkan kepada tenaga pendidik.
"Menulis adalah
kemampuan dasar bagi manusia, yang ingin namanya selalu dikenang, yang ingin
'hidup 1000 tahun lagi', Karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk
literasi," kata pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo
itu.
Lain lagi dengan Muhammad
Takdir (32), peraih juara 2 Olimpiade Guru Nasional bidang Matematika tingkat
Provunsi Tahun 2018 ini menyebutkan kaum milenial harus merespon Revolusi
Insdustri 4.0, ciri utama Revolusi Industri 4.0 adalah digitalisasi.
"Oleh karena itu,
kaum milenial harus melek teknologi dan memanfaatkannya dalam
pembelajaran," kata guru SMAN 6 Wajo itu.
Senada dengan itu, peraih
juara 3 tingkat nasional lomba MembaTIK (membuat bahan ajar berbasis TIK)
jenjang SMP, Negara Mangkubumi (31) menyebutkan kaum milenial mestilah melek
teknologi.
Sebab, di era serba instan
ini, generasi milenial sangat dimudahkan. Namun, kemudahan tersebut bisa saja
menjadi boomerang bagi diri mereka sendiri, serta lingkungannya.
"Generasi milineal
adalah generasi emas harapan bangsa dan perwajahan bangsa Indonesia yang
produktif dan penuh inovasi dalam dinamika tumbuh kembangnya teknologi
informasi di abad 21," kata ayah 2 anak tersebut.
Bukan cuma peserta didik,
guru juga semestinya melek informasi. Perubahan sistem pendidikan mesti
diikuti. Era pendidikan konvensional telah berakhir. Guru semestinya tidak lagi
menjadi fasilitator ataupun mediator, melainkan kreator dalam pembelajaran.
Penerima penghargaan
sebagai Pembina Pramuka Penegak Putra Terbaik Tahun 2018, Yasser Arafat (34),
menyebutkan bahwa generasi milenial sebagai agen perubahan, juga penting untuk
mengikuti kegiatan pramuka.
"Pramuka merupakan
solusi agent of change bagi generasi muda terutama dalam revolusi industri
4.0," kata guru yang gemar menulis tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com
dengan judul Hari Guru 2018, Ini Pesan 5 Guru Berprestasi Wajo Kepada Generasi
Milenial, Patut Disimak!, http://makassar.tribunnews.com/2018/11/26/hari-guru-2018-ini-pesan-5-guru-berprestasi-wajo-kepada-generasi-milenial-patut-disimak?page=all.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan
Editor: Arif Fuddin Usman